🦌 Hukum Bacaan Surat Al Fatihah
PendapatKedua: Tidak wajib bagi makmum membaca surat Al Fatihah secara mutlak baik shalat sirriyah ataupun jahriyah. Diantara ulama yang berpendapat tidak wajibnya membaca surat Al Fatihah bagi makmum adalah Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Haritsah, Jabir bin Abdullah, Sa'ad bin Abi Waqosh). Dalilnya adalah Firman Allah Ta'ala: وَإِذَا
Bacaanatau Teks Latin Surat Al Fatihah. Surat ke-1 dan terdiri dari 7 ayat. Baca juga surat Al Fatihah teks Arab, terjemah Indonesia dan Inggris. Al Fatihah - الفاتحة 1. bismi allaahi alrrahmaani alrrahiimi. 2. alhamdu lillaahi rabbi al'aalamiina. 3. alrrahmaani alrrahiimi. 4. maaliki yawmi alddiini. 5. iyyaaka na'budu wa-iyyaaka nasta'iinu. 6. ihdinaa alshshiraatha
J. Bacaan QS Al-Fatihah di dalam Shalat Menurut 4 Imam Mazhab. Mazhab Maliki berpendapat bahwa membaca QS. Al-Fatihah itu harus pada setiap rakaat, tak ada bedanya, baik pada rakaat pertama maupun terakhir, baik dalam shalat fardhu maupun shalat sunnah. Basmalah bukan termasuk bagian dari surat, bahkan disunnahkan untuk ditinggalkan.
Diatelah belajar bahwa Al-Fatihah - buku dan hukum utama menekankan bahwa Allah Maha Pemurah lagi Maha Penyayang ( ar-rahmani ar-rahim ). Namun yang mengherankannya ialah bahwa Al-Fatihah dan Al-Quran tidak memuat tekanan pada kasih sebagaimana dalam Injil dan ajaran Isa Al-Masih. Dalam hatinya timbul pertanyaan penting.
BagikanArtikel Ini di Whatsapp Panduan Sunnah dalam Memilih Bacaan Surat Setelah Al Fatihah di Dalam Shalat Perbedaan ukuran bacaan dalam hadits-hadits yang diriwayatkan berkaitan dengan kondisi yang ada. Rasulullah Saw mengetahui kondisi para makmum ketika mereka ingin panjang sehingga beliau panjangkan, dan waktu yang para makmum tidak ingin panjang baik karena uzur atau sebab yang lain
SolusiFikih Bagi Muslim yang Tidak Hafal Surat Al-Fatihah. Secara hukum fikih, dalam praktik shalat, bagi muslim yang memang benar-benar tidak memiliki kemampuan untuk menghafal dan mempelajari surat al-Fatihah—seperti muslim yang sudah lanjut usia hingga tak mampu menghafal, ada beberapa alternatif yang bisa ditempuh sebagaimana disebutkan
HukumMembaca Surat Al Fatihah. Jumhur ulama mazhab Al-Malikiyah, Asy-Syafi'iyah dan Al-Hanabilah sepakat bahwa membaca surat Al Fatihah termasuk rukun sholat. Adapun, sholat yang dilakukan tanpa membaca surat Al Fatihah maka dianggap tidak sah.
Kamimenjawab: "Ya wahai Rasulullah". Rasulullah Saw berkata: "Janganlah kamu melakukan itu, kecuali membaca al-Fatihah, karena sesungguhnya tidak sah shalat orang yang tidak membaca al-Fatihah". (HR. Abu Daud, at-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Hibban). Ini nash (teks) yang jelas mengkhususkan bacaan bagi ma'mum, menunjukkan bahwa bacaan
Hukumnyamad asli atau mad thabi'i karena huruf ya' berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat. Hukumnya mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.
TajwidSurat Al-Ikhlas Lengkap ♦ Ketika kita sedikit demi sedikit sudah memahami ilmu tajwid, maka secara otomatis bacaan Al-Quran akan menjadi enak untuk didengar. Karena sesuai dengan kaidah bacaan yang benar, caontohnya mengenai panjang pendek bacaan hurufnya. Dan ketika bacaan sudah enak didengar biasanya kita juga akan semangat untuk
4 Al-Fatihah, adalah surat dalam Alquran yang paling familiar di telinga umat Islam. Dikarenakan surat al-Fatihah ini dibaca sekurang-kurangnya 17 kali dalam 17 rakaat salat wajib. Namun, faktanya masih banyak di antara umat Islam yang membaca surat al-Fatihah ini hanya dengan sekadar membaca. Lalu bagaimana sebenarnya tata cara membaca surat
HukumKirim Stiker Duka, Doa, dan Surat Al-Fatihah melalui WhatsApp Selasa, 13 Juli 2021 | 07:22 WIB Contoh stiker WhatsApp. Tetapi jika doa-doa tersebut hanya berbentuk stiker atau teks bacaan al-Fatihah dan do'a lainnya tanpa diucapkan terlebih dahulu sebelum dishare, (maka) tidak dikatakan doa dan tidak ada manfaatnya bagi mayit.
RpxnUXW. Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Sobat ngaji sekalian, bagaimana kabar hari ini? Alhamdulillah semua sehat dan tidak kurang dari sesuatu apa pun. Jika ada sobat yang sedang sakit, kami mendoakan semoga segera mendapat kesembuhan. Di siang hari ini, kami akan membahas mengenai hukum tajwid. Kali ini mengenai hukum tajwid dari Surat Al-Fatihah. Sebuah surat di dalam Al-Quran yang sering sekali dibaca oleh tiap kaum tajwid Surat Al-FatihahSetiap kali menjalankan shalat lima waktu pasti dalam setiap rakaatnya membaca Al-Fatihah. Surat yang terdiri dari 7 ayat ini adalah surat ke-1 di dalam Al-Quran. Maka begitu penting kami untuk menganalisis tajwidnya. Untuk lebih jelasnya, kami mengajak sobat semua untuk menyimaknya berikut atau keterangan lengkapnya adalahHukumnya tarqiq sebabnya lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah mim berharakat kasrah. Cara membacanya alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah ra. Dibaca idgham masuk ke huruf ra.Hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ha’. Dibaca dengan idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf dal. Cara membacanya dengan tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah lam berharakat kasrah. Cara membacanya alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ain. Dibaca secara mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah ra. Dibaca idgham masuk ke huruf ra .Hukumnya mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya’ berharakat fathah. Dibaca panjang 2 alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah dal. Dibaca idgham masuk ke huruf dal .Hukumnya mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 mad asli atau mad thabi’i karena huruf ya’ berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah shad. Dibaca idgham masuk ke huruf shad .Hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf ra berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham masuk ke huruf lam .Hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 idzhar dikarenakan huruf nun sukun bertemu huruf ain. Dibaca jelas tidak berdengung sama idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya secara mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ghain. Cara membacanya dengan mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf ghain berharakat fathah. Dibaca panjang 2 alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca secara mad asli atau mad thabi’i karena huruf dhad berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu sukun, waqaf, hamzah, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 selama mad lazim kilmi mutsaqqal karena huruf mad bertemu dengan huruf bertasydid dalam satu kata. Cara membacanya panjang 6 mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 penjelasan untuk hukum tajwid yang terdapat di dalam Al-Quran Surat Al-Fatihah lengkap dari ayat 1 sampai 7. Kiranya analisis tajwid di atas bermanfaat bagi sobat ngaji semuanya. Sebab memang Surat Al-Fatihah ini begitu sering dibaca. Baik di dalam shalat maupun di luar shalat. Semoga memberi manfaat untuk sobat
Pangeran Bagus Hidayat Mas Agama Thursday, 08 Jun 2023, 1059 WIB ilustrasi hukum membaca basmalah pada Al-fatihah dalam sholat menurut 4 imam Madzhab. Foto pinterest/ membaca basmalah dalam sholat di kalangan umat islam masih sering di perselisihkan. Di kalangan umat Islam sudah menjadi hal yang lumrah bahwa membaca Surat al-Fatihah dalam sholat menjadi salah satu dari rukunnya akan tetapi yang masih di pertanyakan saat membaca surat Al-fatihah apakah basmalahnya di baca atau tidak. Al-Afkar, 2022 menjelaskan bahwa Ada yang berpendapat bahwa membaca basmalah pada saat sholat subuh, magrib, dan isya harus jahr dan ada juga yang berpendapat ketika sholat tersebut dibaca secara sir. penjelasan ini menunjukan bahwa masih ada umat islam yang memperdebatkan masalah membaca basmalah dalam pembahasan kali ini hanya akan menyoroti 4 imam mazhab saja, diantaranya yaitu Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam hanbali. Berikut ini penjelasannya. 1. Imam Hanafi Ulama hanafiah perpendapat bahwa dalam melakukan ibadah sholat baik saat ia menjadi imam atau sendirian maka ia membaca basmalah secara pelan pada setiap awal rakaat, itu dilakukan pada semua sholat fardhu baik pada waktu yang Al-fatihahnya di baca jahr atau keras seperti subuh, magrib, dan isya, maupun waktu sholat yang fatihahnya dibaca sir atau pelan seperti pada waktu zuhur dan ashar. Kondisi makmun disini tidak perlu ikut membaca basmalah. Adapun hadits yang menjadi landasan imam Hanafi yaituوعن أنس أيضا رضي الله عنه قال صليت مع رسول الله صلى الله عليه وسلم وأبي بكر وعمر وعثمان فلم أسمع أحدا منهم يقرأ بسم الله الرحمن الرحيم. رواه Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata "Saya salat di belakang Rasulullah SAW, Abu Bakr, Umar dan Utsman. Saya tidak mendengar satupun dari mereka membaca Bismillahirrahmanirrahim. HR. Muslim.2. Imam MalikiUlama Malikiyah berpendapat jika seseorang melakukan sholat fardhu maka basmalah dalam sholat tersebut makruh untuk di lafalkan, baik itu dalam sholat yang Fatihahnya dibaca jahr ataupun sir. Dan jika seseorang menjaga dirinya dari perbedaan pendapat maka membaca basmalah hukumnya menjadi hadits yang menjadi landasan imam Maliki yaituعن أنس رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم وأبا بكر وعمر رضي الله عنهما كانوا يفتتحون الصلاة بالحمد لله رب العالمين. رواه Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata "Bahwa Rasulullah SAW, Abu Bakr, Umar, Utsman dan Ali memulai salatnya dengan Al-hamdulillahi rabbil 'aalamiin. HR. Bukhari.3. Imam Syafi’iUlama Syafiiyah berpendapat bahwa membaca basmalah dalam sholat itu menjadi bagian dari Al-fatihah dan hukumnya menjadi wajib, karena basmalah dalam Al-fatihah merupakan ayat pertama, maka jika tidak dibaca sholat fardu hukumnya menjadi tidak sah. Pada saat sholat subuh, magrib dan isya basmalahnya dibaca secara jahr sama seperti ketika membaca Al-fatihah, dan pada waktu zuhur dan ashar basmalahnya dibaca hadits yang menjadi landasan imam Syafi'i yaituعن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قرأتم الحمد فاقرأوا بسم الله الرحمن الرحيم، إنها أم القرآن وأم الكتاب والسبع المثاني وبسم الله الرحمن الرحين إحدى آياتها. قال الدارقطني رجال إسناده كلهم ثقاةArtinya Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata Bahwa Rasulullah SAW bersabda jika kalian ingin membaca surat Al-Fatihah maka bacalah Basmallah. Sesungguhnya Basmallah itu salah satu ayat dari surat Al-Fatihah. HR. Ad-Daruqutni Perawinya Tsiqoh semua.4. Imam HanbaliUlama Hanabilah berpendapat bahwa ketika sholat membaca basmlah hukumnya sunnah. Jadi dianjurkan bagi setiap orang untuk melafalkannya ketika sedang sholat, dan pada pendapat ini membaca basmalah tidak termasuk bagian dari surat hadits yang menjadi landasan dari imam hanbali yaituعن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قرأتم الحمد فاقرأوا بسم الله الرحمن الرحيم، إنها أم القرآن وأم الكتاب والسبع المثاني وبسم الله الرحمن الرحين إحدى آياتها. قال الدارقطني رجال إسناده كلهم Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata Bahwa Rasulullah SAW bersabda jika kalian ingin membaca surat Al-Fatihah maka bacalah Basmallah. Sesungguhnya Basmallah itu salah satu ayat dari surat Al-Fatihah. HR. Ad-Daruqutni Perawinya Tsiqoh semua.Maka dari itu terjadilah perbedaan pendapat di antara para ulama mazhab, ada yang mengatakan bahwa basmalah tidak perlu dibaca dalam sholat sebagaimana pemikiran pengikut Maliki, ada juga yang menyatakan bahwa basmalah tetap dibaca tetapi secara sir atau pelan. Rata-rata orang Indonesia, basmalah tetap dibaca secara jahr atau keras karena mengikut kepada mazhab Syafi’i. Apapun ajaran yang kita ikuti bisa saja kita laksanakan, asalkan masih tertuju pada hukum syariat dan tidak melenceng. sholat agama ulama Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Agama Terpopuler Tulisan Terpilih
Membaca Surat Al-Fatihah merupakan salah satu rukun qauli di dalam shalat. Sebagai rukun maka tidak bisa tidak orang yang melakukan shalat harus membacanya kecuali dalam keadaan dan alasan tertentu di mana para ulama membolehkan mengganti bacaan Surat Al-Fatihah dengan bacaan membaca Surat Al-Fatihah di dalam shalat dan ketidakabsahannya didasarkan pada hadits Rasulullah SAW riwayat Imam Muslim dan lainnya yang berbunyi sebagai صَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِArtinya, “Tidak sah shalatnya orang yang tak membaca Surat Al-Fatihah.”Imam Nawawi mensyarahi hadits di atas dengan menyatakan bahwa hadits ini menjadi dasar bagi madzhab Syafi’i bahwa membaca Al-Fatihah wajib hukumnya bagi orang yang shalat baik ia menjadi imam, makmum, maupun shalat sendirian Lihat Muslim bin Hajjaj, Shahîh Muslim bi Syarhil Imâmin Nawawi, Kairo, Darul Ghad Al-Jadîd, 2008, jilid 2, halaman 86.Sebagai bagian dari ibadah sudah semestinya bila dalam pelaksanannya ada aturan dan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi orang yang shalat dalam membaca Surat Al-Fatihah. Tidak terpenuhinya salah satu atau lebih syarat-syarat tersebut bisa jadi akan berakibat pada tidak sahnya shalat yang Salim bin Sumair Al-Hadrami di dalam kitabnya Safînatun Najâ menyebutkan ada 10 sepuluh syarat membaca Surat Al-Fatihah. Kesepuluh syarat tersebut kemudian dijabarkan penjelasannya oleh Syekh Nawawi Banten dalam kitabnya Kâsyifatus Sajâ sebagai TertibMakna tertib di sini adalah bahwa Surat Al-Fatihah harus dibaca sesuai urutan ayat-ayatnya, tidak boleh Berturut-turutArtinya semua ayat dibaca secara berturut-turut tanpa diselingi dengan kalimat lain yang tidak ada hubungannya dengan shalat. Seumpama di tengah-tengah membaca Surat Al-Fatihah tiba-tiba bersin lalu mengucapkan “alhamdulillâh” sebagaimana disunahkan di luar shalat, maka bacaan hamdalah tersebut telah memotong berturut-turutnya bacaan Al-Fatihah. Bila terjadi demikian maka bacaan Al-Fatihah mesti diulang lagi dan shalatnya tidak batal. Demikian juga bila di tengah-tengah membaca Al-Fatihah secara sengaja mengucapkan bacaan seperti shalawat, tasbih atau lainnya, maka harus diulang bacaan bila semua itu terucapkan karena lupa maka tidak dianggap memotong berturut-turutnya bacaan surat Al-Fatihah sehingga tidak perlu mengulang dari Menjaga huruf-hurufnyaDi dalam surat Al-Fatihah ada setidaknya 138 huruf. Namun bila menghitung komplet dengan tasydid-tasydidnya, kedua huruf alif pada dua kata “shirâth”, dua alif pada kata “ad-dhâllîn”, dan satu alif pada kata “mâlik” maka jumlah seluruh hurufnya ada 156. Semua huruf itu harus terbaca dengan baik. Bila ada satu saja yang tidak terbaca maka tidak sah Menjaga tasydid-tasydidnyaDi dalam surat Al-Fatihah ada 14 empat belas tasydid. Tasydid-tasydid itu merupakan bentuk dari huruf-huruf yang bertasydid yang karenanya maka keempat belas tasydid tersebut harus dijaga dalam pembacaannya. Dengan menjaga tasydid-tasydid itu sama saja dengan menjaga huruf Surat Al-Fatihah yang juga wajib hukumnya untuk Tidak berhenti di tengah bacaan, lama atau sebentar, dengan maksud memotong bacaanBila di tengah-tengah bacaan Surat Al-Fatihah berhenti bukan karena maksud memotong bacaan, tetapi karena adanya uzur tertentu seperti lupa atau lelah maka tidaklah Membaca setiap ayatnya termasuk basmalahDi dalam surat Al-Fatihah adalah 7 tujuh ayat yang kesemuanya wajib dibaca. Dalam madzhab Imam Syafi’i di antara ketujuh ayat tersebut adalah bacaan basmalah sebagai ayat pertama. Karenanya tidak membaca basmalah di dalam shalat menjadikan shalatnya tidak sah karena adanya satu ayat di dalam Surat Al-Fatihah yang tidak Tidak ada kesalahan baca yang bisa merusak maknaContoh kesalahan baca yang bisa merusak makna adalah kata “an’amta” yang dibaca secara salah menjadi “an’amtu.” Kesalahan baca ini bisa merusak makna dari “Engkau memberi nikmat” menjadi “saya memberi nikmat.”8. Dibaca pada posisi berdiri pada shalat fardhuSetiap huruf yang ada di dalam Surat Al-Fatihah harus terbaca pada saat posisi orang yang shalat dalam keadaan Dapat didengar oleh diri sendiriSetiap huruf Surat Al-Fatihah yang dibaca harus bisa didengar oleh diri sendiri bila pendengaran orang yang shalat dalam keadaan sehat atau normal. Bila pendengarannya sedang tidak sehat, di mana suara bisa terdengar bila lebih dikeraskan, maka cukuplah pembacaan Surat Al-Fatihah dengan suara yang sekiranya pendengarannya normal maka suara itu bisa terdengar, tidak harus dikeraskan sampai benar-benar dapat didengar oleh telinganya sendiri yang sedang tidak Tidak diselingi dengan zikir atau bacaan lainSebagaimana contoh pada syarat nomor 2 bacaan Surat Al-Fatihah di dalam shalat tidak boleh diselingi oleh kalimat zikir lain yang tidak ada hubungannya dengan shalat. Lain halnya bila kalimat yang menyelingi itu ada kaitannya dengan kebaikan shalat seperti mengingatkan imam bila terjadi kesalahan. Sebagai contoh ketika imam membaca ayat atau surat setelah membaca Al-Fatihah lalu terjadi kesalahan atau kelupaan baca umpamanya, makmum boleh mengingatkannya meskipun ia sendiri sedang membaca Surat Al-Fatihah. Namun perlu diingat, selagi imam masih mengulang-ulang bacaan ayat yang salah atau lupa tersebut makmum tidak boleh mengingatkannya. Bila dalam keadaan demikian, makmum mengingatkan imam padahal ia sendiri sedang membaca Al-Fatihah maka terpotonglah bacaan sepuluh syarat membaca Surat Al-Fatihah yang mesti dipenuhi oleh orang yang melakukan shalat. Tidak dipenuhinya salah satu dari syarat tersebut dapat menjadikan bacaannya rusak yang juga berakibat pada tidak sahnya shalat ini sangat penting diperhatikan. Itulah sebabnya di pesantren-pesantren para guru mengajarkan bacaan Surat Al-Fatihah kepada para santri dengan waktu yang relatif lebih lama dari pada saat mengajarkan surat-surat yang jarang seorang santri mempelajari bacaan Surat Al-Fatihah sampai berbulan-bulan. Ia baru diperbolehkan mempelajari bacaan berikutnya setelah sang guru benar-benar yakin bacaan Surat Al-Fatihah sang santri telah benar-benar fasih. Ini semua dimaksudkan demi menjaga keabsahan shalat. Wallahu a’lam. Yazid Muttaqin
hukum bacaan surat al fatihah